H. Nur Hidayat, S.Pd, MM |
Dimana anak yatim yang bodoh akan
dipandaikan, yatim yang lemah akan dikuatkan dan yatim yang ketergantungan akan
dimandirikan. Sehingga anak yatim tidak lagi identik dengan kelemahan, “kepapaan”
dan ketergantungan.
Dengan cara memberikan pendidikan,
ilmu dan keterampilan, Yatim Mandiri berharap dapat merubah nasib anak yatim
dan membantunya untuk menggapai cita-cita nya. Hidup dan cita-cita anak yatim
tidak boleh berakhir karena sang ayah telah meningal. Justru dengan kejadian
tersebut, semangat untuk meraih impian akan lebih berkobar dan mereka dapat
lebih hidup mandiri.
Meskipun ada rasa sedih dan
keceewa ditinggal oleh sang ayah, namun anak yatim harus tetap maju, tidak
boleh putus harapan dan tetap mewujudkan impiannya. Pada hakekatnya, menjadi
yatim, adalah cara Allah SWT untuk menjadikan mereka hebat dan menguatkannya
dalam menjalani hidup. Keyakinannya dalam menggapai cita-cita tidak boleh
surut, hanya karena predikat yatim.
Maka dari itu, sudah selayaknya
kita perlu menanamkan pemahaman baru untuk menjadikan mereka hebat. Tinta emas
sejarah telah mencatat, begitu bayak tokoh yang menyandang predikat yatim dan terbukti
menjadi orang hebat, seperti Rasulullah SAW, Imam Bukhori, Imam Syafi’i dan
tokoh-tokoh lainnya.
Dengan didasari niat beribadah
dan rasa sayang, Yatim Mandiri peduli terhadap masa depan anak-anak yatim dengan
membuat program yang bermanfaat bagi mereka. Seperti dalam program Mandiri Entrepreneur
Center (MEC), Politeknik Mandiri Utama (PMU), Insane Cendekia Mandiri Boarding
School (ICMBS) dan seluruh program lainnya, adalah bagian dari bentuk cinta Yatim
Mandiri terhadap anak-anak yatim.
Spirit yang terkandung dalam
program-program tersebut adalah untuk mengubah nasib mereka. Melalui ICMBS,
MEC, dan PMU, Yatim Mandiri akan mendorong mereka untuk mewujudkan impiannya.
Prinsipnya, Yatim Mandiri tidak
membahagiakan yatim dalam jangka pendek, melainkan untuk jangka panjang. Dengan
membekali anak-anak yatim tersebut dengan ketrampilan, modal dan pelatihan,
maka anak-anak yatim tersebut dapat merubah nasib mereka agar dapat hidup
mandiri dan bahagia.
Kehadiran Yatim Mandiri ingin
membangun dan mendorong agar yatim dapat bercita-cita tinggi. Seperti tagline
yang melekat pada ICMBS yaitu “Sekolah
Calon Pemimpin Dunia”.” Hal inilah yang ditanamkan pada mereka. Jika cita-citanya
tinggi, maka mereka akan berusaha keras dan kita berusaha mendorong agar
cita-cita tersebut dapat tercapai. Apapun cita-cita mereka, yang penting adalah
kontribusi dan nilai kemanfaatan mereka
untuk dunia.
Jadi, jangan sia-siakan anak
yatim. Dengan pendidikan Akhlaq dan Ilmu, kelak anak yatim tersebut dapat
menjadi hamba Allah yang beriman dan menjadi khalifah. Apapun realisasi dari
masa depan mereka, semoga mereka dapat memberikan kontribusi dan bermanfaat
bagi dunia.
1 komentar:
tes komentar
Posting Komentar