"Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka Dia akan mencukupi (kebutuhanmu).…" (QS At-Thalaq [65]: 3). Jika sebuah peristiwa menimpa kita, maka tawakal bisa menjadi alat untuk mengubah peristiwa tersebut agar sesuai dengan harapan kita.
Dalam bahasa lain, tawakal pun bisa mengantarkan kita ke sebuah ranah takdir penuh kebaikan. Persoalannya, tawakal seperti apa yang bisa mengubah takdir kita? Sebab, tak sedikit mereka yang salah persepsi tentang pemahaman tawakal ini.
Sebagian memahaminya dengan keliru, bahwa tawakal adalah pasrah secara total kepada Allah tanpa berbuat apa pun. Sebagian lainnya, menganggap tak penting soal tawakal. Yang penting bagi mereka adalah kerja keras, sehingga mereka kadang memaknai doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah hanya sebatas penenang hati.
Kesalahan pemahaman ini pernah terjadi pada masa Rasulullah SAW.