go to my homepage
KLIK - kehalaman blog

Penuhi Gizi Yatim


Idul adha kali ini bukan hewan qurban kambing atau sapi yang disalurkan Yatim Mandiri untuk anak yatim, melainkan berupa zosis. Itulah cara Yatim Mandiri dalam rangka memenuhi gizi untuk anak yatim. Jumat pagi lalu, tepatnya tgl 4 Desember 2009 Yatim Mandiri cabang Tuban menyalurkan 210 pak (1 pak = 40 buah zosis) zosis untuk anak yatim yang tinggal di Tuban dan di Bojonegoro. Diharapkan dengan adanya penyaluran hewan qurban yang sudah diolah menjadi zosis ini, kebutuhan gizi anak – anak yatim bisa terpenuhi.
Berikut penuturan dari bapak Salahuddin selaku kepala cabang Yatim Mandiri Tuban, bahwa untuk tahun ini Yatim Mandiri tidak lagi menyalurkan qurbannya berupa hewan, karena seperti tahun sebelumnya, ada beberapa panti yang mendapatkan hewan qurban banyak bahkan melebihi jumlah anak asuhnya, ada pula panti yang hanya mendapat beberapa hewan qurban saja padahal penyembelihan hewan itu hanya sampai hari tasyrik saja, sesudahnya bukan termasuk qurban. Untuk mengantisipasi hal itu, maka tahun ini hewan qurban dari donatur diolah dalam bentuk zosis, karena akan lebih besar manfaatnya untuk gizi anak yatim, sekaligus bisa dipakai dalam jangka waktu yang panjang.
Salah satu pengasuh panti juga menanggapi positif penuturan dari bapak Salahuddin, bahwa dengan begitu semua anak yatim akan dapat merasakan betapa besar manfaat dari hewan qurban tersebut.

BDP hanya untuk pendidikan


Sabtu siang (28/11), rombongan yatim mandiri berangkat ke rumah bapak H. Warzuqi, salah satu koordinator anak yatim, yang tinggal di Ds. Koro Pongpongan Kec. Merakurak. Beliau ini sangat aktif dalam mengkoordinasi anak yatim, buktinya tidak sedikit anak yatim berada dalam tanggungjawabnya. Beliau juga sangat antusias dengan semua program – program yang dijalankan oleh yatim mandiri, salah satunya yaitu program Bantuan Dana Pendidikan (BDP). Bahkan beliau ini mengawasi jalannya uang BDP anak yatim, seperti yang dituturkan beliau siang itu, “uang BDP dari Yatim Mandiri langsung saya masukkan ke tabungan anak – anak, gunanya untuk kebutuhan pendidikan mereka, bisa untuk beli alat tulis, beli seragam, ataupun kebutuhan pendidikan yang lain, jadi uang BDP ini harus dimanfaatkan betul untuk pendidikan, tidak untuk jajan, untuk beli mainan, dan lain sebagainya.”
Ucapan bapak H. Warzuqi tersebut dibenarkan oleh bapak Salahuddin selaku kepala rombongan dan kepala cabang yatim mandiri Tuban, bahwa uang BDP memang hanya diperuntukkan untuk pendidikan, bukan untuk memenuhi kebutuhan hidup anak yatim. Karena dengan BDP diharapkan anak yatim bisa terus melanjutkan pendidikannya tanpa harus terbebani dengan biaya sekolah saat ini. Dalam acara tersebut hadir juga kepala sekolah dari Madrasah Salafiyah Pongpongan, yaitu sekolah dimana anak – anak yatim tersebut mengenyam pendidikan. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada Yatim Mandiri yang telah membantu pendidikan anak didiknya, dengan hadirnya Yatim Mandiri ini pula anak – anak tidak harus putus sekolah karena alasan biaya.
Disela – sela acara tersebut, ada juga game tanya jawab, siapa yang berani maju untuk menjawab dan benar akan dapat hadiah dari Yatim Mandiri. Meskipun mereka tinggal dipinggiran kota, namun kecerdasan mereka tak jauh beda dengan yang ada di kota, itu dibuktikan dengan terjawabnya soal demi soal yang diberikan oleh Yatim Mandiri.