go to my homepage
KLIK - kehalaman blog

Merubah Nasib Anak Yatim


H. Nur Hidayat, S.Pd, MM
Seringkali persepsi masyarakat mengenai anak yatim ialah lemah, “papa” dan ketergantungan. Masalah finansial seringkali menjadi penghalang baginya untuk menuntut ilmu dan mewujudkan impiannya. Karena itulah, Yatim Mandiri hadir untuk mengubah hal tersebut.
Dimana anak yatim yang bodoh akan dipandaikan, yatim yang lemah akan dikuatkan dan yatim yang ketergantungan akan dimandirikan. Sehingga anak yatim tidak lagi identik dengan kelemahan, “kepapaan” dan ketergantungan.
Dengan cara memberikan pendidikan, ilmu dan keterampilan, Yatim Mandiri berharap dapat merubah nasib anak yatim dan membantunya untuk menggapai cita-cita nya. Hidup dan cita-cita anak yatim tidak boleh berakhir karena sang ayah telah meningal. Justru dengan kejadian tersebut, semangat untuk meraih impian akan lebih berkobar dan mereka dapat lebih hidup mandiri.
Meskipun ada rasa sedih dan keceewa ditinggal oleh sang ayah, namun anak yatim harus tetap maju, tidak boleh putus harapan dan tetap mewujudkan impiannya. Pada hakekatnya, menjadi yatim, adalah cara Allah SWT untuk menjadikan mereka hebat dan menguatkannya dalam menjalani hidup. Keyakinannya dalam menggapai cita-cita tidak boleh surut, hanya karena predikat yatim.
Maka dari itu, sudah selayaknya kita perlu menanamkan pemahaman baru untuk menjadikan mereka hebat. Tinta emas sejarah telah mencatat, begitu bayak tokoh yang menyandang predikat yatim dan terbukti menjadi orang hebat, seperti Rasulullah SAW, Imam Bukhori, Imam Syafi’i dan tokoh-tokoh lainnya.