hidup bersama
kakek neneknya, tak menyurutkan semangat kuat sunardi untuk terus menggapai
mimpi. Segala keterbatasan hidup tak
membuat sunardi putus asa untuk terus mencapai cita-citanya, hari-harinya
dipadati dengan aktifitas-aktifitas belajar. Mulai menjelang waktu subuh,
sunardi sudah berangkat ke masjid untuk berjama’ah subuh bersama teman2 sebayanya,
usai sholat subuh sunardi mengaji hingga pukul 6 pagi. Usai mengaji pagi
sunardi bersiap untuk melanjutkan aktifitasnya di jenjang pendidikan formal.
Setelah pulang sekolah, bila waktu dzuhur tiba, sunardi juga tak lupa
menyempatkan diri untuk mengikuti jama’ah sholat dzuhur dimasjid yang berjarak
beberapa ratus meter dari rumahya.
Bila nanti waktu
asar tiba, sunardi juga kembali melanjutkan aktifitas mengajinya, tak cukup
berhenti disitu saja, usai sholat maghrib sunardipun meneruskan aktifitas
mengajinya hingga jam 8 malam. Sungguh luar biasa semangat belajarnya.
Kakek sunardi
menuturkan: “ sunardi ini anaknya rajin mas, dia tidak pernah bolos sekolah
atau mengaji, hanya bila kondisi badannya sakit saja dia tidak sekolah dan
mengaji, ia juga tak pernah nuntut macam-macam mas, ada atau tidaknya uang saku
untuk sekolah, sunardi tetap berangkat sekolah”
Kurang lebih 6 tahun
silam ayah sunardi wafat, ia mempunyai 1 saudara kandung yang kini tinggal
bersama kakeknya dari pihak ayah, sedangkan ia tinggal serumah dengan kakek dan
neneknya dari pihak ibu. Ibu sunardi bekerja sebagai pekerja rumah tangga di
ibukota, dengan penghasilan yang tak begitu besar ibu sunardi juga tidak setiap
bulan mengirim uang untuk kebutuhan hidup sunardi. Tak ayal sang kakekpun harus
rela menjadi buruh tani untuk mencukupi beban hidupnya beserta cucunya.
“saya senang mas
merawat sunardi, diusia tua saya diberi amanah Alloh untuk merawat anak yatim
ini, tak sedikitpun saya mengeluh, kami jalani aja. Merawat sunardi sebuah
pekerjaan mulia bagi saya mas, dan saya tak kuatir masalah rizki, pasti
tercukupi” ujar kakek sunardi.
pada semester
genap ini yatim mandiri bojonegoro telah menyalurkan beasiswa yatim prestasi
(bestari) ke-24, untuk total penerima 637 anak yatim, mulai jenjang sd, smp dan
sma dengan nilai total 165.809.000, dan sunardi juga menjadi salah satu
penerima bestari periode ini.
Sunardi, siswa
kelas 6 MI didesa pagerwesi kecamatan trucuk ini merasa sangat terbantu dengan
adanya program bestari dari yatim mandiri. Begitu juga dengan sang kakek, “kami
sangat berterima kasih dengan bantuan ini, bersama yatim mandirti kini kami tak
merasa sedikitpun kuatir akan masa depan sunardi, yang penting sunardi harus
pintar dan berprestasi sehingga mampu mengikuti program-program yatim mandiri
dijenjang berikutnya”.
Program ini
mampu menyuntik semangat sunardi untuk terus belajar. “saya merasa senang mendapatkan
beasiswa ini mas, saya ingin sekolah sampai sarjana” ujar sunardi bersemangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar