go to my homepage
KLIK - kehalaman blog

Sedekah Membuka Pintu Rizkqi

photo: yatimmandiri.com
Berkah dari sedekah telah banyak memberikan manfaat kepada banyak orang yang bersedia dengan ikhlas menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu kaum dhuafa, khususnya kepada anak yatim. Salah satunya seperti yang dituturkan Herlina Pratiwi, donatur Yatim Mandiri, kepada MAYA berikut ini. Keajaiban sedekah telah saya rasakan sejak masih tinggal di Surabaya, dengan rutin bersedekah meskipun minim. Beberapa tahun kemudian, saya dan suami pindah ke kota Malang dengan tekad ingin mandiri. Kami pun harus rela meninggalkan pekerjaan di Surabaya.
Diawal bulan pertama, merupakan masa-masa tersulit kami. Mulai dari masalah rumah hingga kesulitan menemukan pekerjaan atau usaha yang sesuai harapan. Akhirnya, kami mencoba usaha menjual gorengan di pagi buta dan menjual pulsa handphone. Tetapi penghasilan yang kami terima saat itu jauh dari cukup. Lalu saya teringat akan tausiyah Yusuf Mansur yang mengatakan “Belilah kesulitanmu dengan sedekah.” Saya pun memutuskan menjual piano peninggalan almarhum ayah. Awalnya, niat menjual piano adalah untuk menggantinya dengan piano elektrik yang lebih murah dengan perawatan yang lebih mudah dan sisanya untuk sedekah. Memang itu keputusan yang berat, mengingat piano tersebut adalah barang yang paling saya cintai. Tetapi saya yakin, tidaklah sampai keimanan seseorang sebelum menyedekahkan barang yang paling dicintainya. Mungkin karena tidak sampai 2,5%nya yang akan saya sedekahkan, proses penjualannya terasa sulit. Hingga Allah SWT memberi hidayah untuk merubah niat saya, menjadi mensedekahkan 75% dari hasil penjualan piano tersebut. Untuk lebih memantapkan niat, saya bekerja sama dengan sebuah lembaga amil zakat untuk menghibahkan 50% hasil penjualannya, lalu 25% nya akan saya sedekahkan sendiri. Subhanallah, malam harinya saya bermimpi almarhum ayah tersenyum. Kemudian hanya dalam hitungan 3 hari piano terjual dengan harga Rp 7,5 Juta tepat dihari akhir bulan Ramadhan tahun 2008. Namun, keadaan kami beberapa bulan setelahnya kembali tak menentu, bahkan sering kekurangan. Hingga akhirnya sekitar April 2009, ada ZISCO Yatim Mandiri datang kerumah kami untuk memperkenalkan berbagai program untuk memandirikan anak yatim. Dari sinilah, saya dan suami tertarik untuk membantu anak yatim, meskipun kami saat itu juga sedang kesulitan ekonomi. Dengan mengucapkan “Bismillah”, kami pun menyerahkan donasi sebesar Rp 25.000,- untuk mendaftar menjadi donatur anak-anak yatim melalui Yatim Mandiri. Serta mengambil 2 anak asuh, dengan harapan Allah SWT meridhoi ikhtiar kami yang hingga saat saya menulis ini, masih belum dikaruniai anak. Lalu saya mencoba melamar pekerjaan lagi, dan berniat akan secara rutin menyisihkan 10% dari gaji yang saya inginkan nanti untuk anak yatim. Dan Subhanalah, tak lama kemudian saya mendapatkan pekerjaan sebagai staff administrasi disebuah sekolah musik. Allah SWT juga mengabulkan keinginan gaji yang saya dapatkan, tepat. Tepat satu tahun kemudian, saya mengundurkan diri dan mencoba mulai mengajar musik piano. Meskipun saat itu saya tidak memiliki alat musik, tapi saya sudah memiliki 1 murid. Alhamdulillah, selama 3 bulan mengajar, murid saya bertambah menjadi 3. Bahkan, salah satu orang tua murid saya di Surabaya, memberikan alat musik electone-nya kepada saya. Selain itu, juga dipercaya mengajar kakak murid saya tersebut. Syukur Alhamdulillah, dari hasil mengajar itu saya bisa membantu ekonomi keluarga kami dan membeli sepeda motor. Sekali lagi saya sangat bersyukur kepada Allah SWT atas rejeki yang diberikan kepada kami sekeluarga. Yang terpenting adalah keikhlasan dan yakinlah bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah Maha Menepati Janji. (sumber: yatimmandiri.com)

Tidak ada komentar: