go to my homepage
KLIK - kehalaman blog

Sambutan Direktur Yatim Mandiri

Oleh : Moch. Hasyim
Direktur Ekskutif
Alhamdulillah, Kodrat ilahi telah menetapkan bahwa manusia harus hidup sosial, saling tolong menolong, saling mengingatkan, saling menyelamatkan, walaupun ada juga yang membenci sebagai pengimbang dalam proses interaksi kebaikan. Sebagai konsekwesinya maka manusia wajib mengoptimalkan interaksi sosial tersebut sebagaimana pesan Rosulallah saw, Khoirunnasi anfaukum linnas, sebaik baik manusia adalh banyak mannfaatnya bagi manusia yang lain. Menyebarlah keseluruh permukaan bumi ini untuk mengembangkan dan menerbakan manfaat.


Kami bersyukur Yayasan Yatim Mandiri yang tumbuh dari rasa keprihatinan sosial keyatiman telah berkembang sebagai lembaga sosialyang fokus dalam keyatiman. Keprihatinan itu amat terkait dengan Final Product yang dihasilkan dari sistem pengasuhan yatim yang berjalan selama ini, dimana belum mampu mengantarkan si yatim untuk membangun dirinya, masyarakatnya, dan bangsanya secara nyata. Asumsi yatim secara umum masih identik dengan sebutan lemah, malas, bergantung pada uluran tangan orang lain, layak dikasihani. Generasi muda tidak layak intik dipersaingkan, secara spesifik dalam dunia kerja. Yayasan Yatim Mandiri dikontruksi sebagai terobosan alternatif yang menjembatani kepentingan kemandirian yatim dengan potensi umat yang memiliki kepekaan dan kepedulian. Untuk itu, yayasan ini harus minimal memberikan fungsi mediator aktif, fungsi eduaksi, dan fungsi pemandirian yatim integral.

Dalam perannya sebagai mediator, yayasan wajib membangun jembatan yang baik dan bersih yang siap dilalui oleh berbagai amal ikhlasnya umat, seperti infaq, sedekah, waqaf, zakat, dan amalan shaleh yang lain. Ladang amal shaleh bagi segenap umat yang ingin membnagun pahala di atas doa-doa anak yatim.

Bila dana umat sudah mengalir, maka fungsi edukasi yang efektif harus mampu mengantarkan anak yatim pada kemandiriannya. Adanya redesign pola pengasuhan yatim yang berbasis keluarga merupakan alternatif, karena keluarga merupakan basis awal dalam pembentukan jiwa anak yatim.

Tidak ada komentar: